GAYA BELAJAR
MAKALAH
Disusun
Untuk Memenuhi Mata Kuliah
Belajar dan Pembelajaran
Yang
Dibina Oleh Maharani Putri Kumalasari, S.Pd
Disusun Oleh :
PGSD III-A/2
1. Arif Wahidi (201210430311004)
2. Erdina Rizki Alifsi (201210430311010)
3. Dessy Maria Ulfa (201210430311018)
4. Laili Ula Arfanti (201210430311032)
5. Tary
Manzila (201210430311252)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Oktober
2013
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan penguasa jagat raya dan seluruh
isinya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan
makalah Belajar dan Pembelajaran untuk Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang ini dapat diselesaikan.
Penulisan makalah
ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Universitas
Muhammadiyah Malang.
Demikian makalah ini disusun, semoga bermanfaat bagi yang membaca dan khususnya
bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran.
Makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, maka Kritik dan saran dari para pembaca
sangat penulis harapkan demi untuk kesempurnaan makalah.
Malang, 18 Oktober
2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
2.
Rumusan Masalah
3.
Tujuan Penulisan
B.
BAB II PEMBAHASAN
1.
Pengertian Gaya
Belajar
2.
Macam-macam Gaya
Belajar
3.
Pengaruh Gaya
Belajar Terhadap Prestasi Siswa
4.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Gaya Belajar
C.
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan
2.
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Gaya belajar adalah segala faktor yang mempermudah
dan mendorong siswa/mahasiswa untuk belajar dalam situasi yang telah ditentukan
(Kosasih A Jahiri, 1978,h.7).
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di
sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika menyadari bahwa
bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar dan berkomunikasi
menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan(Nunan, 1991: 168).
Mahasiswa yang
mempunyai gaya belajar demikian akan lebih berhasil jika belajarnya dengan
mendapatkan peragaan dan tugas-tugas konkrit, kuliah dan bimbingan secara
teratur ( A Gafur, 1980, h.2 ).
Mahasiswa
yang mempunyai gaya belajar mandiri ini ditandai oleh sifat-sifat suka berfikir
untuk kemajuan diri sendiri, belajar sesuai dengan kecepatan dan kesempatan
diri sendiri, dll.( A Gafur, 1980, h. 3-4 )
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian gaya belajar?
2.
Apa saja macam-macam gaya belajar?
3.
Bagaimana pengaruh gaya belajar pada prestasi siswa?
4.
Apa faktor yang mempengaruhi gaya belajar?
5.
Apa tugas guru dalam memahami gaya belajar siswa?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk melengkapi
persyaratan mata kuliah Belajar dan Pembelajaran jurusan Pendidikan Matematika
dan Komputasi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.
Sebagai sarana
menunjang peningkatan dan memperluas pengetahuan mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang dalam bidang pengetahuan Gaya Belajar dan Pembelajaran
secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Gaya Belajar
Gaya belajar menurut Heinich dkk. dalam Benny (2011)
merupakan suatu kebiasaan yang diperlihatkan oleh individu dalam memproses
informasi dan pengetahuan serta
mempelajari suatu keterampilan.Setiap manusia memiliki gaya tersendiri dalam
belajarnya.
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja
dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika
menyadari bahwa bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar
dan berkomunikasi menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan (Nunan, 1991: 168).
Secara
garis besar dikenal ada tiga gaya belajar manusia, yaitu (1) gaya belajar
visual, (2) gaya belajar auditori, dan (3) gaya belajar kinestetik.
2.2
Macam-macam
Gaya Belajar
2.2.1 Gaya
Belajar Visual
Gaya belajar visual
merupakan salah satu gaya belajar yang mungkin dimiliki oleh siswa. Bagi seorang
yang bergaya belajar visual, yang memegang peran penting adalah penglihatannya
(visual), dalam hal ini metode pembelajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih
banyak dititik beratkan pada tampilan media, ajak siswa ke obyek-obyek yang
berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya
langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.
Bentuk tugas yang
sesuai dengan siswa yang mempunyai gaya belajar visual adalah pengamatan atau observasi.
Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi
muka gurunya untuk mengerti materi pembelajaran. Seseorang yang memiliki gaya belajar
visual, lebih suka menggunakan foto, membuat gambar, bermain warna, dan peta untuk
menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Ciri-ciri gaya belajar visual :
a.
Bicara agak cepat
b.
Mementingkan penampilan dalam
berpakaian/presentasi
c.
Tidak mudah terganggu oleh
keributan
d.
Mengingat yang dilihat, dari pada
yang didengar
e.
Lebih suka membaca dari pada
dibacakan
f.
Pembaca cepat dan tekun
g.
Seringkali mengetahui apa yang
harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
h.
Lebih suka melakukan demonstrasi
dari pada pidato
i.
Lebih suka musik dari pada seni
j.
Mempunyai masalah untuk mengingat
instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk
mengulanginya
2.2.2 Gaya
BelajarAuditori
Seseorang yang bergaya auditori
mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga. Siswa yang mempunyai gaya belajara
uditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan
apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui
suara, kecepatan berbicara dan hal-hal auditori memiliki sensitifitas dalam
nada dan ritme. Biasanya bisa bernyanyi, memainkan alat musik, atau mengenali suara
dari berbagai instrumen, dll.
Ciri-ciri gaya
belajar auditori :
a.
Saat bekerja suka bicara kepada
diri sendiri
b.
Penampilan rapi
c.
Mudah terganggu oleh keributan
d.
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat
apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
e.
Senang membaca dengan keras dan
mendengarkan
f.
Menggerakkan bibir mereka dan
mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
g.
Biasanya ia pembicara yang fasih
h.
Lebih pandai mengeja dengan keras
daripada menuliskannya
i.
Lebih suka gurauan lisan daripada
membaca komik
j.
Mempunyai masalah dengan
pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
k.
Berbicara dalam irama yang
terpola
l.
Dapat mengulangi kembali dan
menirukan nada, berirama dan warna suara
2.2.3 Gaya
Belajar Kinestetik
Seseorang
yang mempunyai gaya belajar kinestetik belaja rmelalui bergerak, menyentuh, dan
melakukan. Siswa seperti itu sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan
mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang memiliki gaya
belajar kinestetik ini dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan
berbagai model peraga, seperti bekerja di laboratorium atau belajar di alam atau
sambil bermain. Perlu juga secara berkala mengalokasikan waktu sejenak untuk beristirahat
di tengah waktu belajarnya. Usahakan membuat sesi pembelajaran yang melibatkan kegiatan
fisik seperti bermain drama, membaca puisi, atau permainan sederhana. Diantara metode
pembelajaran yang bisa dipakai oleh guru dalam proses pembelajaran adalah bermain
peran, simulasi, dan lain-lain.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
a.
Berbicara perlahan
b.
Penampilan rapi
c.
Tidak terlalu mudah terganggu
dengan situasi keributan
d.
Belajar melalui memanipulasi dan
praktek
e.
Menghafal dengan cara berjalan
dan melihat
f.
Menggunakan jari sebagai petunjuk
ketika membaca
g.
Merasa kesulitan untuk menulis
tetapi hebat dalam bercerita
h.
Menyukai buku-buku dan mereka
mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
i.
Menyukai permainan yang
menyibukkan
j.
Tidak dapat mengingat geografi,
kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
k. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata
yang mengandung aksi
2.3
Pengaruh Gaya
Belajar Terhadap Prestasi Siswa
Prestasi
belajar yang baik pasti ditentukan oleh bagaimana proses belajar dia untuk
menuju hasil prestasi yang baik tadi. Proses atau gaya belajar pasti berbeda-beda dan masing-masing memiliki gaya belajar sendiri-sendiri.Gaya belajar
memiliki nilai positif dan negatif begitu juga dengan dampaknya kepada orang
tersebut dan di sekelilingnya. Memang betul ada pola belajar yang tidak baik
dan karena itu menghasilkan prestasi belajar yang buruk tetapi kalau pola
belajar baik sudah dijamin mendapat hasil yang memuaskan. Mutu pendidikan yang
pun juga mempengaruhi kelangsungan pola belajar seorang murid begitu juga
dengan lingkungan murid tersebut. Tetapi yang paling mempengaruhi pola belajar
terhadap prestasi belajar adalah murid itu sendiri. Jika dia punya motivasi
yang tinggi untuk mengembangkan pola belajar maka pola belajar tersebut akan
membaik dan hasil prestasinyapun juga akan membaik (Bagas Sularso, 2006).
2.4
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Gaya Belajar
1. Faktor
Endogen (Tegartia’s Blog,2009)
a.
Faktor Fisik : Faktor fisik ini
misalnya faktor kesehatan pada individu, bisa juga faktor cacat karena bawaan sejak lahir.
b.
Faktor Psikis : Banyak faktor yang termasuk aspek psikis yanhg bisa
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran. Di antara begitu
banyak faktor psikis, yang peling sering dibahas adalah:
Ø Faktor
Intelegensi atau kemampuan
Kenyataan
menunjukkan bahwa ada seseorang yang memiliki kemampuan tinggi sehingga mudah
untuk mempelajari sesuatu. Namun sebaliknya ada pula orang yang memiliki
kemampuan rendah sehingga menngalami kesulitan untuk mempelajari sesuatu.
Dengan demikian perbedaan dalam mempelajari sesuatu dapat disebabkan pada
perbedaan taraf kemampuannya.
Ø Faktor
Perhatian dan Minat
Keinginan
atau minat dan kemauan atau kehendak sangat mempengaruhi corak perbuatan yang
akan diperlihatkan seseorang. Sekalipun seseorang itu mampu mempelajari
sesuatu, tetapi jika tidak mampunyai minat, tidak mau, atau tidak ada kehendak
untuk mempelajari maka ia tidak akan bisa mengikuti proses belajar.
Ø Faktor
Bakat
Pada
dasarnya bakat itu mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang
memiliki intelegemsi sangat cerdas disebut juga anak berbakat. Bakat pada
setiap individu berbeda-beda, namun kadang orang tua tidak mempedulikan hal ini
bahakan mereka sering memaksakan kehendak pada anak. Pemaksaan kehendak pada
anak tentu saja kan berpengaruh buruk terhadap prestasi anak yang bersnagkutan.
Ø Faktor
Motivasi
Motivasi
adalah keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Karena belajar merupakan suatu proses yang timbul dari dalam, faktor motivasi
memegang peranan pula. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat
internal maupun yang bersifat eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya
individu dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran.
Ø Faktor
Kematangan
Kematangan
adalah tingkat perkembangan individu atau organ-organnya sehingga berfungsi
sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat
menentukan. Oleh karena itu, setiap usaha belajar akan lebih berhasil jika
dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu.
Ø Faktor
Kepribadian
Faktor
kepribadian seseorang turut memegang peranan dalam belajar. Orang tua terkadang
melupakan faktor ini, yaitu anak adalah makhluk kecil yang memiliki kepribadian
sendiri. Fase perkembangan seorang anak tidak selalu sama.
2.Faktor Eksogen
a. Faktor Keluarga
Individu-individu
yang baru berkembang, yang dilahirkan dalam suatu keluarga, harus mengalami
proses belajar sehingga akan mengambil alih nilai-nilai yang umum berlaku pada
kelompoknya. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan
seseorang tempat ia belajar menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam
hubungan interaksi dengan kelompoknya.
b. Faktor Sekolah
Dalam
belajar di sekolah, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang
penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya
pengetahuan guru dan bagaimana cara mengajarkan pengetahuan itu pada siswa bisa
turut menentukan hasil belajar yang dapat dicapai sang anak. Selain itu faktor
hubungan baik antara guru dan siswa juga ada pengaruhnya.
c. Faktor Lingkungan Lain
Faktor
teman bergaul dan aktivitas dalam masyarakat dapat pula mempengeruhi kegiatan
belajar anak. Aktivitas di luar sekolah memang baik untuk membantu perkembangan
anak. Namun tidak semua aktivitas dapat membantu anak. Jika seorang anak
terlalu banyak melakukan aktivitas di luar rumah dan di luar sekoah, sementara
ia kurang mampu membagi waktu belajar, dengan sendirinya aktivitas tersebut
akan sangat merugikan anak karena kegiatan belajarnya terganggu.
2.5
Tugas Guru dalam
Memahami Gaya Belajar Siswa
John B. Biggs and Ross Telfer, dalam bukunya
“The Process of Learning”, 1987, edisi kedua, menyebutkan paling tidak
ada 12 aspek dari sebuah pembelajaran kreatif, yang harus dipahami dan
dilakukan oleh seorang guru yang baik dalam proses pembelajaran terhadap siswa:
1.
Memahami potensi siswa yang
tersembunyi dan mendorongnya untuk berkembang sesuai dengan kecenderungan bakat
dan minat mereka,
2.
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
dan bantuan jika mereka membutuhkan,
3.
Menghargai potensi siswa yang
lemah/lamban dan memperlihatkan entuisme terhadap ide serta gagasan mereka,
4.
Mendorong siswa untuk terus
maju mencapai sukses dalam bidang yang diminati dan penghargaan atas prestasi
mereka,
5.
Mengakui pekerjaan siswa dalam
satu bidang untuk memberikan semangat pada pekerjaan lain berikutnya.
6.
Menggunakan kemampuan fantasi
dalam proses pembelajaran untuk membangun hubungan dengan realitas dan
kehidupan nyata.
7.
Memuji keindahan perbedaan
potensi, karakter, bakat dan minat serta modalitas gaya belajar individu siswa,
8.
Mendorong dan menghargai
keterlibatan individu siswa secara penuh dalam proyek-proyek pembelajaran
mandiri,
9.
Menyatakan kapada para siswa
bahwa guru-guru merupakan mitra mereka dan perannya sebagai motivator dan
fasilitator bagi siswa.
10. Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan bebas dari tekanan dan
intimidasi dalam usaha meyakinkan minat belajar siswa,
11. Mendorong terjadinya proses pembelajaran interaktif, kolaboratif,
inkuiri dan diskaveri agar terbentuk budaya belajar yang bermakna (meaningful
learning) pada siswa.
12. Memberikan tes/ujian yang bisa mendorong terjadinya umpan balik dan
semangat/gairah pada siswa untuk ingin mempelajari materi lebih dalam.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa
macam-macam gaya belajar adalah Student centered,instruktur centered, competitive, collaborative, avoident, partisipant, dependent,
independent, gaya belajar visual,auditorial,dan kinestetik.
Semua gaya belajar ini memiliki tujuan yang sama dan
sangat berpengaruh dalan prestasi seseorang.
Pengaruh
gaya belajar dalam prestasi adalah proses cara
belajar siswa itu sendiri dalam memahami materi yang telah diberikan. Gaya
belajar yang tidak baik maka hasilnya tidak akan baik pula. Mutu pendidikan dan
lingkungan sekitarpun juga menentukan prestasi dalam belajar. Maka dari itu
gaya belajar sangatlah berpengaruh dalam prestasi belajar.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi gaya belajar dibedakan menjadi 2 yaitu faktor endogen dan
faktor psikis.faktor fisik meliputi:faktor fisik dan faktor psikis.Faktor
psikis meliputi: Faktor Intelegenci, Perhatian minat, bakat,
motivasi, kematangan, kepribadian.Faktor eksogen yang meliputi: faktor
keluarga, faktor sekolah, faktor lingkungan.
3.2
Saran
Diharapkan
kepada kita sebagai penerus Bangsa yang baik, kita patut pula belajar dengan
gaya belajar yang baik pula. Karena Gaya
belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah,
dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Namun, dasar pertama yang harus
dimiliki adalah kita harus melakukan pembelajaran dengan rasa suka, karena
dengan kita suka mengajar maka kita akan berbuat apa saja untuk mempermudah
cara belajar siswa, sehingga kita tidak akan merasa terpaksa dan cenderung
semakin menikmati pembelajaran tersebut.
Selain itu, sebagai seorang pengajar, seharusnya tahu dan paham akan sisi
psikologi dari yang kita ajar. Sehingga dalam memberikan pembelajaran, siswa
tidak merasa terpaksa atau bahkan merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran
kita. Dengan memberikan suasana yang baik sesuai dengan psikologi siswa, akan
memberikan kita kenyamanan bagi mereka dalam proses pembelajaran. Sehingga
antara pengajar dan yang di ajar akan timbul suasana yang saling kondusif,
dengan demikian akan menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Usman,uzer.1993. Upaya Optimalisasi
Kegiatan Belajar Mengajar. PT .Remaja Rosdakarya : Bandung
3. Witherington. 1986. Teknik-Teknik
Belajar dan Mengajar. Penerbit Jemmars: Bandung
4. Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Bina
Aksara : Jakarta
5. Hasbulloh.1997. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. PT. Raja
Grafindo Persada : Jakarta
6. Henry, Paul Mussen. 1988. Perkembangan
dan Kepribadian Anak. Anggota IKAPI : Jakarta
7. Wilis, Ratna.1989. Teori-Teori Belajar. Erlangga :
Jakarta
8. http://kosegusite.blogspot.com/2011/06/kata-pengantar-alhamdulillah-segala.html