Rabu, 11 Desember 2013

Materi IPS Dalam Lagu



MATERI KELAS      : 6
SEMESTER                : 1
JUDUL MATERI       : Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia
LIRIK                         : 1). Ampar-ampar Pisang
2). Dari Sabang Sampai Merauke
3). Rasa Sayange



Wilayah Indonesia adalah kepulauan,
Terdiri dari lautan dan daratan
Darat Provinsi, Laut Teritorial
Diprovinsi diprovinsi dipimpin Pak Gubernur
Dahulu 8 sekarang 33

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil
Jawa Barat, Jatim, dan Jateng itulah yang dahulu
Sekarang tlah bertambah luas pemekaran Provinsi
Dari Sabang Sampai Merauke itulah Indonesia

Wilayah laut juga semakin luas
Dahulu 3 mil sekarang 200
Laut Wilayah, Juga Landas Kontinen
Terakhir Zona Ekonomi Eksklusif

Selasa, 10 Desember 2013

Gaya Belajar


GAYA BELAJAR

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah
Belajar dan Pembelajaran
Yang Dibina Oleh Maharani Putri Kumalasari, S.Pd

@UMM-B sedang.jpg
                                                                          



Disusun Oleh :
PGSD III-A/2
1.      Arif Wahidi                       (201210430311004)
2.      Erdina Rizki Alifsi            (201210430311010)
3.      Dessy Maria Ulfa              (201210430311018)
4.      Laili Ula Arfanti               (201210430311032)
5.      Tary Manzila                     (201210430311252)




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Oktober 2013





KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan penguasa jagat raya dan seluruh isinya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah Belajar dan Pembelajaran untuk Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang ini dapat diselesaikan.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Universitas Muhammadiyah Malang. Demikian makalah ini disusun, semoga bermanfaat bagi yang membaca dan khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
            Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka Kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi untuk kesempurnaan makalah.



Malang, 18 Oktober 2013


Penyusun





DAFTAR ISI
                                                                                                                                               
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
A.    BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
2.      Rumusan Masalah
3.      Tujuan Penulisan
B.     BAB II PEMBAHASAN
1.      Pengertian Gaya Belajar
2.      Macam-macam Gaya Belajar
3.      Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Siswa
4.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar
C.     BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan
2.      Saran





BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Gaya belajar adalah segala faktor yang mempermudah dan mendorong siswa/mahasiswa untuk belajar dalam situasi yang telah ditentukan (Kosasih A Jahiri, 1978,h.7).
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika menyadari bahwa bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar dan berkomunikasi menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan(Nunan, 1991: 168).
Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar demikian akan lebih berhasil jika belajarnya dengan mendapatkan peragaan dan tugas-tugas konkrit, kuliah dan bimbingan secara teratur ( A Gafur, 1980, h.2 ).
Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar mandiri ini ditandai oleh sifat-sifat suka berfikir untuk kemajuan diri sendiri, belajar sesuai dengan kecepatan dan kesempatan diri sendiri, dll.( A Gafur, 1980, h. 3-4 )

1.2         Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gaya belajar?
2. Apa saja macam-macam gaya belajar?
3. Bagaimana pengaruh gaya belajar pada prestasi siswa?
4. Apa faktor yang mempengaruhi gaya belajar?
5. Apa tugas guru dalam memahami gaya belajar siswa?

1.3         Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk melengkapi persyaratan mata kuliah Belajar dan Pembelajaran jurusan Pendidikan Matematika dan Komputasi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.
Sebagai sarana menunjang peningkatan dan memperluas pengetahuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam bidang pengetahuan Gaya Belajar dan Pembelajaran secara umum.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Gaya Belajar
Gaya belajar menurut Heinich dkk. dalam Benny (2011) merupakan suatu kebiasaan yang diperlihatkan oleh individu dalam memproses informasi dan pengetahuan serta mempelajari suatu keterampilan.Setiap manusia memiliki gaya tersendiri dalam belajarnya.
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika menyadari bahwa bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar dan berkomunikasi menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan (Nunan, 1991: 168).
Secara garis besar dikenal ada tiga gaya belajar manusia, yaitu (1) gaya belajar visual, (2) gaya belajar auditori, dan (3) gaya belajar kinestetik.

2.2         Macam-macam Gaya Belajar
2.2.1   Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual merupakan salah satu gaya belajar yang mungkin dimiliki oleh siswa. Bagi seorang yang bergaya belajar visual, yang memegang peran penting adalah penglihatannya (visual), dalam hal ini metode pembelajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak dititik beratkan pada tampilan media, ajak siswa ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.
Bentuk tugas yang sesuai dengan siswa yang mempunyai gaya belajar visual adalah pengamatan atau observasi. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pembelajaran. Seseorang yang memiliki gaya belajar visual, lebih suka menggunakan foto, membuat gambar, bermain warna, dan peta untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Ciri-ciri gaya belajar visual :
a.       Bicara agak cepat
b.      Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
c.       Tidak mudah terganggu oleh keributan
d.      Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
e.       Lebih suka membaca dari pada dibacakan
f.       Pembaca cepat dan tekun
g.      Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
h.      Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
i.        Lebih suka musik dari pada seni
j.        Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya 

2.2.2   Gaya BelajarAuditori
Seseorang yang bergaya auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga. Siswa yang mempunyai gaya belajara uditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui suara, kecepatan berbicara dan hal-hal auditori memiliki sensitifitas dalam nada dan ritme. Biasanya bisa bernyanyi, memainkan alat musik, atau mengenali suara dari berbagai instrumen, dll.
Ciri-ciri gaya belajar auditori :
a.       Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
b.      Penampilan rapi
c.       Mudah terganggu oleh keributan
d.      Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
e.       Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
f.       Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
g.      Biasanya ia pembicara yang fasih
h.      Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
i.        Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
j.        Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
k.      Berbicara dalam irama yang terpola
l.        Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

2.2.3   Gaya Belajar Kinestetik
Seseorang yang mempunyai gaya belajar kinestetik belaja rmelalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Siswa seperti itu sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik ini dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga, seperti bekerja di laboratorium atau belajar di alam atau sambil bermain. Perlu juga secara berkala mengalokasikan waktu sejenak untuk beristirahat di tengah waktu belajarnya. Usahakan membuat sesi pembelajaran yang melibatkan kegiatan fisik seperti bermain drama, membaca puisi, atau permainan sederhana. Diantara metode pembelajaran yang bisa dipakai oleh guru dalam proses pembelajaran adalah bermain peran, simulasi, dan lain-lain.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
a.       Berbicara perlahan
b.      Penampilan rapi
c.       Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
d.      Belajar melalui memanipulasi dan praktek
e.       Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
f.       Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
g.      Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
h.      Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
i.        Menyukai permainan yang menyibukkan
j.        Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
k.      Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

2.3         Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Siswa
Prestasi belajar yang baik pasti ditentukan oleh bagaimana proses belajar dia untuk menuju hasil prestasi yang baik tadi. Proses atau gaya belajar pasti berbeda-beda dan masing-masing memiliki gaya belajar sendiri-sendiri.Gaya belajar memiliki nilai positif dan negatif begitu juga dengan dampaknya kepada orang tersebut dan di sekelilingnya. Memang betul ada pola belajar yang tidak baik dan karena itu menghasilkan prestasi belajar yang buruk tetapi kalau pola belajar baik sudah dijamin mendapat hasil yang memuaskan. Mutu pendidikan yang pun juga mempengaruhi kelangsungan pola belajar seorang murid begitu juga dengan lingkungan murid tersebut. Tetapi yang paling mempengaruhi pola belajar terhadap prestasi belajar adalah murid itu sendiri. Jika dia punya motivasi yang tinggi untuk mengembangkan pola belajar maka pola belajar tersebut akan membaik dan hasil prestasinyapun juga akan membaik (Bagas Sularso, 2006).

2.4         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar

1. Faktor Endogen (Tegartia’s Blog,2009)

a. Faktor Fisik    : Faktor fisik ini misalnya faktor kesehatan pada individu, bisa juga   faktor cacat karena bawaan sejak lahir.

b. Faktor Psikis : Banyak faktor yang termasuk aspek psikis yanhg bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran. Di antara begitu banyak faktor psikis, yang peling sering dibahas adalah:
Ø  Faktor Intelegensi atau kemampuan
Kenyataan menunjukkan bahwa ada seseorang yang memiliki kemampuan tinggi sehingga mudah untuk mempelajari sesuatu. Namun sebaliknya ada pula orang yang memiliki kemampuan rendah sehingga menngalami kesulitan untuk mempelajari sesuatu. Dengan demikian perbedaan dalam mempelajari sesuatu dapat disebabkan pada perbedaan taraf kemampuannya.

Ø  Faktor Perhatian dan Minat
Keinginan atau minat dan kemauan atau kehendak sangat mempengaruhi corak perbuatan yang akan diperlihatkan seseorang. Sekalipun seseorang itu mampu mempelajari sesuatu, tetapi jika tidak mampunyai minat, tidak mau, atau tidak ada kehendak untuk mempelajari maka ia tidak akan bisa mengikuti proses belajar.

Ø  Faktor Bakat
Pada dasarnya bakat itu mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang memiliki intelegemsi sangat cerdas disebut juga anak berbakat. Bakat pada setiap individu berbeda-beda, namun kadang orang tua tidak mempedulikan hal ini bahakan mereka sering memaksakan kehendak pada anak. Pemaksaan kehendak pada anak tentu saja kan berpengaruh buruk terhadap prestasi anak yang bersnagkutan.

Ø  Faktor Motivasi
Motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Karena belajar merupakan suatu proses yang timbul dari dalam, faktor motivasi memegang peranan pula. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya individu dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran.

Ø  Faktor Kematangan
Kematangan adalah tingkat perkembangan individu atau organ-organnya sehingga berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat menentukan. Oleh karena itu, setiap usaha belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu.

Ø  Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian seseorang turut memegang peranan dalam belajar. Orang tua terkadang melupakan faktor ini, yaitu anak adalah makhluk kecil yang memiliki kepribadian sendiri. Fase perkembangan seorang anak tidak selalu sama.

2.Faktor Eksogen
a. Faktor Keluarga
Individu-individu yang baru berkembang, yang dilahirkan dalam suatu keluarga, harus mengalami proses belajar sehingga akan mengambil alih nilai-nilai yang umum berlaku pada kelompoknya. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan seseorang tempat ia belajar menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya.
b. Faktor Sekolah
Dalam belajar di sekolah, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan guru dan bagaimana cara mengajarkan pengetahuan itu pada siswa bisa turut menentukan hasil belajar yang dapat dicapai sang anak. Selain itu faktor hubungan baik antara guru dan siswa juga ada pengaruhnya.
c. Faktor Lingkungan Lain
Faktor teman bergaul dan aktivitas dalam masyarakat dapat pula mempengeruhi kegiatan belajar anak. Aktivitas di luar sekolah memang baik untuk membantu perkembangan anak. Namun tidak semua aktivitas dapat membantu anak. Jika seorang anak terlalu banyak melakukan aktivitas di luar rumah dan di luar sekoah, sementara ia kurang mampu membagi waktu belajar, dengan sendirinya aktivitas tersebut akan sangat merugikan anak karena kegiatan belajarnya terganggu.

2.5         Tugas Guru dalam Memahami Gaya Belajar Siswa
John B. Biggs and Ross Telfer, dalam bukunya “The Process of Learning”, 1987, edisi kedua, menyebutkan paling tidak ada 12 aspek dari sebuah pembelajaran kreatif, yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang guru yang baik dalam proses pembelajaran terhadap siswa:

1.      Memahami potensi siswa yang tersembunyi dan mendorongnya untuk berkembang sesuai dengan kecenderungan bakat dan minat mereka,

2.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan bantuan jika mereka membutuhkan,

3.      Menghargai potensi siswa yang lemah/lamban dan memperlihatkan entuisme terhadap ide serta gagasan mereka,

4.      Mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses dalam bidang yang diminati dan penghargaan atas prestasi mereka,

5.      Mengakui pekerjaan siswa dalam satu bidang untuk memberikan semangat pada pekerjaan lain berikutnya.

6.      Menggunakan kemampuan fantasi dalam proses pembelajaran untuk membangun hubungan dengan realitas dan kehidupan nyata.

7.      Memuji keindahan perbedaan potensi, karakter, bakat dan minat serta modalitas gaya belajar individu siswa,

8.      Mendorong dan menghargai keterlibatan individu siswa secara penuh dalam proyek-proyek pembelajaran mandiri,

9.      Menyatakan kapada para siswa bahwa guru-guru merupakan mitra mereka dan perannya sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa.

10.  Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan bebas dari tekanan dan intimidasi dalam usaha meyakinkan minat belajar siswa,

11.  Mendorong terjadinya proses pembelajaran interaktif, kolaboratif, inkuiri dan diskaveri agar terbentuk budaya belajar yang bermakna (meaningful learning) pada siswa.

12.  Memberikan tes/ujian yang bisa mendorong terjadinya umpan balik dan semangat/gairah pada siswa untuk ingin mempelajari materi lebih dalam.





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa macam-macam gaya belajar adalah Student centered,instruktur centered, competitive, collaborative, avoident, partisipant, dependent, independent, gaya belajar visual,auditorial,dan kinestetik. Semua gaya belajar ini memiliki tujuan yang sama dan sangat berpengaruh dalan prestasi seseorang.
Pengaruh gaya belajar dalam prestasi adalah proses cara belajar siswa itu sendiri dalam memahami materi yang telah diberikan. Gaya belajar yang tidak baik maka hasilnya tidak akan baik pula. Mutu pendidikan dan lingkungan sekitarpun juga menentukan prestasi dalam belajar. Maka dari itu gaya belajar sangatlah berpengaruh dalam prestasi belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar dibedakan menjadi 2 yaitu faktor endogen dan faktor psikis.faktor fisik meliputi:faktor fisik dan faktor psikis.Faktor psikis meliputi: Faktor Intelegenci, Perhatian minat, bakat, motivasi, kematangan, kepribadian.Faktor eksogen yang meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor lingkungan.

3.2  Saran
Diharapkan kepada kita sebagai penerus Bangsa yang baik, kita patut pula belajar dengan gaya belajar yang baik pula. Karena Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Namun, dasar pertama yang harus dimiliki adalah kita harus melakukan pembelajaran dengan rasa suka, karena dengan kita suka mengajar maka kita akan berbuat apa saja untuk mempermudah cara belajar siswa, sehingga kita tidak akan merasa terpaksa dan cenderung semakin menikmati pembelajaran tersebut.
Selain itu, sebagai seorang pengajar, seharusnya tahu dan paham akan sisi psikologi dari yang kita ajar. Sehingga dalam memberikan pembelajaran, siswa tidak merasa terpaksa atau bahkan merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran kita. Dengan memberikan suasana yang baik sesuai dengan psikologi siswa, akan memberikan kita kenyamanan bagi mereka dalam proses pembelajaran. Sehingga antara pengajar dan yang di ajar akan timbul suasana yang saling kondusif, dengan demikian akan menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas.





DAFTAR PUSTAKA

1. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Usman,uzer.1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. PT .Remaja Rosdakarya : Bandung
3. Witherington. 1986. Teknik-Teknik Belajar dan Mengajar. Penerbit Jemmars: Bandung
4. Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Bina Aksara : Jakarta
5. Hasbulloh.1997. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
6. Henry, Paul Mussen. 1988. Perkembangan dan Kepribadian Anak. Anggota IKAPI : Jakarta
7. Wilis, Ratna.1989. Teori-Teori Belajar. Erlangga : Jakarta
8. http://kosegusite.blogspot.com/2011/06/kata-pengantar-alhamdulillah-segala.html