Selasa, 10 Desember 2013

MULTIPLE INTELLEGENCES DAN BENTUK-BENTUK TESNYA



Tahun 1994 Alfred Binet menciptakan tes kecerdasan (kecerdasan dapat diukur secara objektif dan dinyatakan dengan angka, yaitu nilai IQ/Intelectual Quotient). Tes ini pada beberapa kurun waktu menjadi pedoman berbagai sekolah dan instansi untuk mengukur dan mengetahui serta menentukan kecerdasan seseorang baik itu seorang siswa ataupun seorang pegawai. Banyak penerimaan calon siswa ataupun calon pegawai dan karyawan didasarkan pada hasil tes ini.
Pada tahun 1983 Howard Gardner mempersoalkan tes kecerdasan yang diciptakan oleh Alfred Binet ini. Gardner mempunyai pemikiran sendiri tentang tes kecerdasan. Menurut Gardner, Intelegensi bukanlah suatu kesatuan tunggal yang bisa diukur secara sederhana dengan tes IQ. Intelegensi dapat ditingkatkan dan berkembang sepanjang sejarah hidup seseorang. Intelegensi sebagai suatu kapasitas untuk memecahkan permasalahan atau membentuk produk yang bernilai dalam satu atau lebih latar budaya
Gardner membagi kecerdasan seseorang menjadi 8 jenis kecerdasan dan sekarang berkembang menjadi 12 yaitu:
1.      Kecerdasan Linguistik berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi dan berdebat.
2.      Kecerdasan Matematis-Logis berkaitan dengan kemampuan berhitung, menalar dan berpikir logis, memecahkan masalah.
3.      Kecerdasan Visual-Spasial berkaitan dengan kemampuan menggambar, memotret, membuat patung, mendesain.
4.      Kecerdasan Musikal berkaitan dengan kemampuan menciptakan lagu, mendengar nada dari sumber bunyi atau alat-alat musik.
5.      Kecerdasan Kinestetik berkaitan dengan kemampuan gerak motorik dan keseimbangan.
6.      Kecerdasan Interpersonal berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain, memimpin, kepekaan soasial, kerja sama dan empati.
7.      Kecerdasan Intrapersonal berkaitan dengan pemahaman terhadap diri sendiri, motivasi diri, tujuan hidup dan pengembangan diri.
8.      Kecerdasan Naturalis berkaitan dengan kemampuan meneliti perkembangan alam, melakukan identifikasi dan observasi terhadap lingkungan sekitar.
9.      Kecerdasan Eksistensialis adalah kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia.
10.  Kecerdasan Intuisi diperoleh dari penalarannya sendiri terhadap stimulus dari luar.Hasil dari perenungan dan daya imajinasinya mengolah apa yang datang lewat panca inderanya.Ia mampu menarik konklusi terhadap sesuatu hal walau informasi yang didapat sangat minim.
11.  Kecerdasan Kuliner ialah suatu kecerdasan siswa yang terkait sensitifitas siswa dapat membedakan rasa, bau-bauan.
12.  Kecerdasan Spiritual ialah suatu intelegensi atau suatu kecerdasan dimana kita berusaha menyelesaikan masalahmasalah hidup ini berdasarkan nilai-nilai spiritual atau agama yang diyakini.

Bentuk-bentuk Tes Kecerdasan untuk kelas rendah yang bisa digunakan:
1.      Kecerdasan Linguistik
Siswa praktik verbal berbicara. Wawancara dengan siswa tentang alamat rumah, nama orang tua, atau guru menyediakan alat baca atau sejenisnya sebagai bahan pengayaan ilmu.

2. Kecerdasan Matematis-Logis
Siswa diintruksikan untuk memecahkan masalah. Guru dapat menyediakan mainan bermacam-macam jenis binatang, kemudian dikelompokkan dan dihitung jumlahnya.

3.  Kecerdasan Visual-Spasial
Siswa diinstruksikan agar dapat membedakan bentuk bangunan kubus, segitiga, lingkaran, macam-macam warna. Jenis tes ini siswa memasangkan jenis warna dasar, bentuk bangnunan dalam bingkainya sesuai dengan perintah.
Tes  Koordinasi gerak otak kanan dan kiri (gerak non lokomotor): siswa menggaris ulang garis putus-putus pada macam-macam bentuk bangunan. Tes ini dilakukan bewsama-sama antara tangan kanan dan tangan kiri.

4. Kecerdasan Musik
Siswa dapat bereksplorasi dan elaborasi dengan musik. Guru bisa mengamati siswa menyanyikan berbagai macam lagu, dan tingkat keberhasilan kecerdasan ini bisa ditentukan oleh makin banyaknya lagu-lagu yang dikuasai.

5. Keceerdasan Kinestetik
Siswa bereksplrasi dan elaborasi meniru gerakan senam dan hewan, anak diminta berjalan diatas balok-balok yang sudah ditata berjajar. Indicator keberhasilan tes ditentukan oleh waktu tercepat.

6. Kecerdasan Interpersonal
Siswa dapat berkomunikasi dan sosialisasi. Guru menginstruksikan siswa bermain dalam kelompok kecil, dan mengamati keceerdasan siswa dalam bergaul, kerjasama, tanggungjawabnya, dll.

7. Kecerdasan Intrapersonal
Siswa dapat memahami dan mengakui kelebihan serta kelemahan tentang dirinya. Guru menggali informasi siswa tentang kejujuran, kbiasaan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Skor maksimal diperuntukan bagi siswa yang dapat mengungkap secara jujur tentang kelebihan dan kelemahan dirinya.

8. Kecerdasan Natural
Siswa dapat mengenal lebih banyak tentang alam. Guru mewawancarai siswa dengan memperkenalkan beberapa contoh tentang lingkungan hidup dengan menggunakan gambar-gambar, k mudian guru mengamati bagaimana respon siswa terhadap objek alam yang ditunjukan oleh guru. Indicator keberhasilan ditentukan oleh siswa yang banyak memberikan respon tentang objek yang ditunjukan oleh guru.

9. Kecerdasan Eksistensialis
Siswa kritis dalam berbagai masalah. Pada jenis tes ini, siswa diajak berbincang-bincang tentang makna kehidupan agama, kesehatan, kejadian alam(peristiwa gunung meletus, banjir, dll). Skor maksimal didapatkan bagi siswa yang dapat menjelaskan secara rasional dan benar.

10. Kecerdasan Intuisi
Siswa dituntut untuk mandiri, mempunyai bakat otodidak dalam aktifitas. Tes ini diharapkan siswa dapat mandiri seperti memasang kancing baju sendiri, memakai dan mengikat tali sepatunya sendiri, dll.

11. Kecerdasan Kuliner
Siswa dapat membedakan rasa, bau-bauan. Tes kecerdasan ini guru menyediakan bahan-bahan untuk dibedakan rasa dan baunya. Guru dapat menutup mata siswa dan meberikan tester-tester rasa maupun bau. Untuk tester perasa bisa berupa gula pasir, garam, dll untuk membedakan rasa. Serta minyak wangi dan bau-bauan lain agar siswa dapat merasakan perbedaan bau-bauan. Skor maksimal berdasarkan tingkat kebenaran siswa menyebut nama benda yang menjadi tester tersebut.

12. Kecerdasan Spiritual
Siswa dapat mengenal dan memahami tentang agama. Guru bertanya kepada siswa tentang kewajiban umat dam beragama, bagaimana cara melakukan, mengapa iti dilakukan, membaca doa-doa, dll.

Pemberian skor pada masing-masing kecerdasan yang diuji yaitu 1-10, dan total skor maksimal yaitu 120.












SUMBER REFERENSI

1. J.J. Reza Prasetyo, Yeni Andriani,2009,”Multiple Your Multipe Intelligences”, Semarang: Andi Yogyakarta
2. Dr.Lyndon Saputra,2003,”Multiple Intelligences”, Batam: Interaksa
3. Menstimulan Kecerdasan Jamak Dengan Brain Gym oleh Dr. Saichudin, M. Kes Pada workshop yang diselenggarakan oleh HMPP3 Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Universitas Negeri Malang. Malang 13 Juni 2010
4. Instrumen Tes Penerimaan Siswa Baru oleh Dr. Saichudin, M. Kes Pada Workshop yang diselenggarakan oleh Taman Bermain Permata. Probolinggo 22 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar