Tahun
1994 Alfred Binet menciptakan tes kecerdasan (kecerdasan dapat diukur secara
objektif dan dinyatakan dengan angka, yaitu nilai IQ/Intelectual Quotient). Tes
ini pada beberapa kurun waktu menjadi pedoman berbagai sekolah dan instansi
untuk mengukur dan mengetahui serta menentukan kecerdasan seseorang baik itu
seorang siswa ataupun seorang pegawai. Banyak penerimaan calon siswa ataupun
calon pegawai dan karyawan didasarkan pada hasil tes ini.
Pada
tahun 1983 Howard Gardner mempersoalkan tes kecerdasan yang diciptakan oleh
Alfred Binet ini. Gardner mempunyai pemikiran sendiri tentang tes kecerdasan. Menurut
Gardner, Intelegensi bukanlah suatu kesatuan tunggal yang bisa diukur secara
sederhana dengan tes IQ. Intelegensi dapat ditingkatkan dan berkembang
sepanjang sejarah hidup seseorang. Intelegensi sebagai suatu kapasitas untuk
memecahkan permasalahan atau membentuk produk yang bernilai dalam satu atau
lebih latar budaya
Gardner
membagi kecerdasan seseorang menjadi 8 jenis kecerdasan dan sekarang berkembang
menjadi 12 yaitu:
1. Kecerdasan
Linguistik berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, berdiskusi,
berargumentasi dan berdebat.
2. Kecerdasan
Matematis-Logis berkaitan dengan kemampuan berhitung, menalar dan berpikir
logis, memecahkan masalah.
3. Kecerdasan
Visual-Spasial berkaitan dengan kemampuan menggambar, memotret, membuat
patung, mendesain.
4. Kecerdasan
Musikal berkaitan dengan kemampuan menciptakan lagu, mendengar nada
dari sumber bunyi atau alat-alat musik.
5. Kecerdasan
Kinestetik berkaitan dengan kemampuan gerak motorik dan keseimbangan.
6. Kecerdasan
Interpersonal berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain,
memimpin, kepekaan soasial, kerja sama dan empati.
7. Kecerdasan
Intrapersonal berkaitan dengan pemahaman terhadap diri sendiri, motivasi
diri, tujuan hidup dan pengembangan diri.
8. Kecerdasan
Naturalis berkaitan dengan kemampuan meneliti perkembangan alam,
melakukan identifikasi dan observasi terhadap lingkungan sekitar.
9. Kecerdasan
Eksistensialis adalah kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan
terdalam eksistensi atau keberadaan manusia.
10. Kecerdasan
Intuisi diperoleh dari penalarannya sendiri terhadap stimulus dari luar.Hasil
dari perenungan dan daya imajinasinya mengolah apa yang datang lewat panca
inderanya.Ia mampu menarik konklusi terhadap sesuatu hal walau informasi yang
didapat sangat minim.
11. Kecerdasan
Kuliner ialah suatu kecerdasan siswa yang terkait sensitifitas siswa dapat
membedakan rasa, bau-bauan.
12. Kecerdasan
Spiritual ialah suatu intelegensi atau suatu kecerdasan dimana kita berusaha
menyelesaikan masalahmasalah hidup ini berdasarkan nilai-nilai spiritual atau
agama yang diyakini.
Bentuk-bentuk Tes Kecerdasan untuk kelas
rendah yang bisa digunakan:
1. Kecerdasan
Linguistik
Siswa
praktik verbal berbicara. Wawancara dengan siswa tentang alamat rumah, nama
orang tua, atau guru menyediakan alat baca atau sejenisnya sebagai bahan
pengayaan ilmu.
2. Kecerdasan Matematis-Logis
Siswa
diintruksikan untuk memecahkan masalah. Guru dapat menyediakan mainan
bermacam-macam jenis binatang, kemudian dikelompokkan dan dihitung jumlahnya.
3. Kecerdasan Visual-Spasial
Siswa
diinstruksikan agar dapat membedakan bentuk bangunan kubus, segitiga,
lingkaran, macam-macam warna. Jenis tes ini siswa memasangkan jenis warna
dasar, bentuk bangnunan dalam bingkainya sesuai dengan perintah.
Tes Koordinasi gerak otak kanan dan kiri (gerak
non lokomotor): siswa menggaris ulang garis putus-putus pada macam-macam bentuk
bangunan. Tes ini dilakukan bewsama-sama antara tangan kanan dan tangan kiri.
4. Kecerdasan Musik
Siswa
dapat bereksplorasi dan elaborasi dengan musik. Guru bisa mengamati siswa
menyanyikan berbagai macam lagu, dan tingkat keberhasilan kecerdasan ini bisa
ditentukan oleh makin banyaknya lagu-lagu yang dikuasai.
5. Keceerdasan Kinestetik
Siswa
bereksplrasi dan elaborasi meniru gerakan senam dan hewan, anak diminta
berjalan diatas balok-balok yang sudah ditata berjajar. Indicator keberhasilan
tes ditentukan oleh waktu tercepat.
6. Kecerdasan Interpersonal
Siswa
dapat berkomunikasi dan sosialisasi. Guru menginstruksikan siswa bermain dalam
kelompok kecil, dan mengamati keceerdasan siswa dalam bergaul, kerjasama,
tanggungjawabnya, dll.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Siswa
dapat memahami dan mengakui kelebihan serta kelemahan tentang dirinya. Guru
menggali informasi siswa tentang kejujuran, kbiasaan siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Skor maksimal diperuntukan bagi siswa yang dapat mengungkap secara
jujur tentang kelebihan dan kelemahan dirinya.
8. Kecerdasan Natural
Siswa
dapat mengenal lebih banyak tentang alam. Guru mewawancarai siswa dengan
memperkenalkan beberapa contoh tentang lingkungan hidup dengan menggunakan
gambar-gambar, k mudian guru mengamati bagaimana respon siswa terhadap objek
alam yang ditunjukan oleh guru. Indicator keberhasilan ditentukan oleh siswa
yang banyak memberikan respon tentang objek yang ditunjukan oleh guru.
9. Kecerdasan Eksistensialis
Siswa
kritis dalam berbagai masalah. Pada jenis tes ini, siswa diajak
berbincang-bincang tentang makna kehidupan agama, kesehatan, kejadian
alam(peristiwa gunung meletus, banjir, dll). Skor maksimal didapatkan bagi
siswa yang dapat menjelaskan secara rasional dan benar.
10. Kecerdasan Intuisi
Siswa
dituntut untuk mandiri, mempunyai bakat otodidak dalam aktifitas. Tes ini
diharapkan siswa dapat mandiri seperti memasang kancing baju sendiri, memakai
dan mengikat tali sepatunya sendiri, dll.
11. Kecerdasan Kuliner
Siswa
dapat membedakan rasa, bau-bauan. Tes kecerdasan ini guru menyediakan
bahan-bahan untuk dibedakan rasa dan baunya. Guru dapat menutup mata siswa dan
meberikan tester-tester rasa maupun bau. Untuk tester perasa bisa berupa gula
pasir, garam, dll untuk membedakan rasa. Serta minyak wangi dan bau-bauan lain
agar siswa dapat merasakan perbedaan bau-bauan. Skor maksimal berdasarkan
tingkat kebenaran siswa menyebut nama benda yang menjadi tester tersebut.
12. Kecerdasan Spiritual
Siswa
dapat mengenal dan memahami tentang agama. Guru bertanya kepada siswa tentang
kewajiban umat dam beragama, bagaimana cara melakukan, mengapa iti dilakukan,
membaca doa-doa, dll.
Pemberian skor pada
masing-masing kecerdasan yang diuji yaitu 1-10, dan total skor maksimal yaitu
120.
SUMBER REFERENSI
1. J.J. Reza Prasetyo, Yeni Andriani,2009,”Multiple Your Multipe
Intelligences”, Semarang: Andi Yogyakarta
2. Dr.Lyndon
Saputra,2003,”Multiple Intelligences”, Batam: Interaksa
3. Menstimulan
Kecerdasan Jamak Dengan Brain Gym oleh Dr. Saichudin, M. Kes Pada workshop yang
diselenggarakan oleh HMPP3 Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah,
Universitas Negeri Malang. Malang 13 Juni 2010
4. Instrumen Tes
Penerimaan Siswa Baru oleh Dr. Saichudin, M. Kes Pada Workshop yang
diselenggarakan oleh Taman Bermain Permata. Probolinggo 22 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar